Karena hidup ini hanya sementara.
Hidup manusia hanya sementara, akan tetapi yang menjadi persoalan adalah bagaimana melalui kehidupan kita yang sementara ini kita mencari dan mendapatkan kehidupan yang kekal bersama dengan Allah. Bagaimana kita menebus waktu kita yang sementara ini untuk mendapatkan kehidupan yang kekal bersama dengan Allah. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Timotius, anak rohani dari Rasul Paulus bahwa latihan badani terbatas gunanya tetapi ibadah berguna dalam segala hal karena mengandung janji baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang. Orang-orang yang dikasihi Allah melakukan hal ini, mereka menggunakan waktu hidup mereka yang sementara untuk mencari dan mendapatkan kehidupan yang kekal bersama Kristus yang adalah Juruselamat mereka. Hidup manusia yang sementara dapat dilukiskan sebagai sebuah batang lilin. Sebuah batang Lilin menyala untuk memberi terang bagi lingkungan sekitarnya maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Akan tetapi, untuk dapat menyala lilin itu harus berkorban. Lilin itu merelakan tubuhnya semakin pendek supaya ia dapat menyala. Lilin itu membiarkan sumbunya semakin berkurang supaya ia dapat menyala. Lilin itu merelakan dirinya semakin berkurang dan akhirnya habis supaya ia dapat menjadi terang bagi lingkungan di sekitarnya. Yang menjadi catatan adalah lilin itu mempunyai jangka waktu. Setelah jangka waktu tertentu lilin itu menyala, akhirnya lilin itu pun akhirnya padam. Walaupun keberadaan lilin itu hanya singkat atau sementara saja, keberadaan lilin itu sangat berarti bagi orang atau pun lingkungan di sekitarnya. Keberadaan lilin itu menjadi terang bagi lingkungan sekitarnya. Tanpa lilin itu lingkungan di sekitarnya menjadi gelap. Walaupun keberadaan lilin itu hanya sementara, tetapi keberadaannya yang sementara itu menjadi suatu hal yang berharga bagi orang-orang di sekitarnya. Apa yang terjadi jikalau lilin itu tidak mempunyai jangka waktu? Apa yang terjadi jikalau lilin ini tidak habis? Apa yang terjadi jikalau nyala lilin itu tidak padam-padam? Setelah menyala 100 tahun atau 1000 tahun lilin itu tidak padam-padam. Jikalau lilin itu tidak mempunyai jangka waktu maka keberadaan lilin itu menjadi sesuatu yang tidak berharga lagi. Keberadaan lilin itu menjadi sesuatu yang tidak berharga lagi jikalau ia tidak mempunyai jangka waktu. Justru di dalam kesementaraan itulah lilin itu menjadi berharga. Kesementaraan inilah yang membuat keberadaan lilin itu menjadi sesuatu yang berharga. Karena lilin itu memiliki jangka waktu, ia dibutuhkan dan diperlukan oleh orang. Keberadaan lilin itu menjadi sesuatu yang berharga bagi orang yang disekitarnya. Seperti apa yang dikatakan oleh pemazmur bahwa : berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihi-Nya.Berharga di mata Tuhan kematian orang yang dikasihinya karena:1.) Allah menghargai perjuangan hidup manusia dalam menghadapi pertandingan iman sampai akhir hidupnya. Dan Allah menjanjikan mahkota yang abadi kepada mereka yang memenangkan pertandingan iman itu.
2.) Allah menghargai kehidupan manusia yang sementara dan akan menggantikannya dengan kehidupan yang kekal bagi orang yang dikasihi-Nya.
2.) Allah menghargai kehidupan manusia yang sementara dan akan menggantikannya dengan kehidupan yang kekal bagi orang yang dikasihi-Nya.
Tuhan mengasihi kita selalu, dalam menghadapi berbagai persoalan. Kita pun juga harus selalu bersandar pada-Nya sehingga ketika Tuhan memanggil kita, kita dalam keadaan siap sedia. Tuhan berkati kita semua,
Amin :)
Teristimewa Papa tercinta Polce Manafe, jadilah pendoa buat kita disana, sehingga saat mama dipanggil kita dapat bertemu disana untuk memuji dan memuliakan Tuhan selalu...... You are my endless love